Rabu, 09 Desember 2015

PA(T)TANI Patani atau Pattani?


PATANI atau Pattani? Dua kata ini sering membingungkan umat Islam untuk menyebut Provinsi muslim di Thailand Selatan itu. Namun, Islampos menemukan jawabannya saat melakukan liputan selama empat hari di sana.
“Sebut kami orang Patani. Karena Pattani adalah bahasa yang disematkan penjajahan Siam,” kata Zakariya aktifis Hak Asasi Manusia (HAM) Patani kepada Islampos.
Zakariya menyebutkan bahwa asal nama Patani berasal dari kata Fathony atau Fathonah yang dalam bahasa Arab berarti Cerdas.
Meski memiliki Provinsi tersendiri di Thailand, namun sebenarnya Patani lebih merujuk kepada tiga wilayah basis muslim (Melayu) di Thailand selatan yakni, Yala, Narathiwat, dan Patani.
Laporkan iklan?
“Masyarakat Patani menyebut ketiga Provinsi ini dengan Patani Darussalam,” terang Zakariya.

Dalam penelurusan Islampos, kata Pattani banyak dipakai untuk menyebut Patani dalam bahasa Inggris dan bahasa Thailand.
Menurut pakar Sejarah Melayu dan pengarang buku Sejarah Perjuangan Melayu Patani (1999), Nik Anuar Nik Mahmud, sejarah awal Kerajaan Melayu Patani masih diselimuti kekaburan. Dalam catatan sejarah, belum dapat dipastikan kapan sebenarnya kerajaan Melayu Patani didirikan, meski kerajaan Patani sudah memegang peranan penting di Pelabuhan Semenanjung Melayu pada abad 8 Masehi.
Sejarawan Eropa, kata Nik Anuar, percaya bahwa negeri Langkasuka yang terletak di pantai timur Semenanjung Tanah Melayu antara Senggora (Songkhla) dan Kelantan adalah lokasi asal negeri Patani.

0 komentar:

Posting Komentar