Asia Tenggara dapat menjadi model Islam global.Muslim adalah komunitas yang terpadu dalam a net worked civilization, peradaban berbasiskan jaringan. Keberadaan me reka terbentuk melintasi kawasan-kawasan geopolitik yang luas, menyeberangi ba tas-batas negara yang diciptakan oleh zaman modern.
Keruntuhan Dinasti Abbasiyah membuka jalan ke arah, apa yang disebut Hodgson, sebagai pembentukan kebudayaan internasional dan tatanan politik internasional Islam. Islam tidak lagi berada di bawah satu kepemimpinan politik, tapi secara masif berpencar ke mana- mana mengembangkan watak kebudayaan masing-masing.
Di Asia Tenggara, pembentukan watak kebudayaan itu menghasilkan satu corak Islam yang khas. Islam di Asia Tenggara telah membuktikan kemampuan dalam merespons tantangan zaman. Label \"Islam with a Smiling Face\" digunakan oleh majalah-majalah internasional, seperti Times dan Newsweek, untuk mendeskripsikan Islam yang inklusif, progresif, dan modern di kawasan ini.Asia Tenggara menyimpan populasi Muslim sekitar 240 juta jiwa. Di Indonesia, Malaysia, dan Brunei, Muslim menjadi umat mayoritas. Malaysia dan Brunei menempatkan Islam sebagai agama resmi negara, sementara Indonesia menjadikan Islam sebagai salah satu dari beberapa agama yang diakui. Namun, di beberapa negara lain, seperti Thailand, Singapura, Myanmar, dan Filipina, Islam menjadi agama minoritas.
Selepas kemerdekaan, secara politis kondisi Muslim di Asia Tenggara berbeda-beda. Di Filipina, negara menghadapi gerakan pemberontakan yang didasarkan pada ideologi Islam. Muslim di Filipina Selatan atau suku Moro merupakan kelompok minoritas yang berjumlah besar dan terkonsentrasi.
Pada 1969, komunitas Muslim di Filipina Selatan mengonsolidasikan perjuangan kemerdekaan lewat Moro National Liberation Front (MNLF). Perlawanan acap kali masih berlangsung. Namun, di sisi lain, masyarakat Moro juga terus menunjukkan dinamika beragama dan bermasyarakat.Kondisi hampir sama terjadi di Thailand.
Ada dua komunitas Muslim di Thailand, yaitu Muslim Thai dan Pattani. Namun, situasinya jauh lebih baik dibanding Suku Moro di Filipina. Program pembaruan yang disponsori Pemerintah Thailand, terutama sejak 1960-an, memengaruhi berbagai segi kehidupan Muslim Pattani. Bertambahnya jumlah lulusan sekolah modern telah memungkinkan mereka masuk ke bidang ekonomi dan birokrasi.
Paling kondusif Indonesia dan Malaysia terbilang paling kondusif. Sebagai mayoritas, Islam menemukan ruang ekspresi luas di tengah masyarakat.Pokok persoalan mengenai konsep negara, apakah negara Islam atau nasionalis, tentu saja pernah menjadi bahan perdebatan para pendiri negara. Namun, seperti di Indonesia, `jalan tengah\' bisa diambil dan diterima oleh semua kalangan. Imtiyaz Yusuf dalam \"The Middle East and Muslim Southeast Asia: Implications of the Arab Spring\", dilansir dari Oxford Islamic Studies Online, mengatakan, \"Reformasi di Indonesia yang mengakhiri tiga dekade pemerintahan Soeharto dan perjuangan mantan wakil perdana menteri Malaysia Anwar Ibrahim telah sangat menginspirasi jutaan demokrat dan reformis Muslim di seluruh dunia.\"
Negara-negara Muslim di Asia Tenggara menghadapi tantangan yang luar biasa akibat dampak globalisasi di semua dimensi kehidupan.Tantangan ini datang pada dua tingkat, antara lain, kondisi pemikiran keagamaan dan model hubungan sosial.
Peristiwa dan gerakan Islam di Timur Tengah, seperti Revolusi Islam 1979 di Iran, Ikhwanul Muslimin di Mesir, dan Jamaat e-Islami Pakistan, menginspirasi sebuah kebangkitan Islam di Asia Tenggara pada 1970 hingga 1980- an.
Di Indonesia, fenomena-fenomena itu memunculkan generasi baru Muslim yang berbasis kampus dan kelas menengah perkotaan. \"Generasi Muslim baru telah lahir dari rahim sejarah, tanpa kehadiran sang ayah, tidak ditunggui oleh saudara-saudaranya,\" kata Kuntowijoyo.
Pada tahun-tahun ini, gagasan pembaruan Islam Nurcholis Madjid menjadi wacana yang dominan.Di Malaysia, Islam menjadi agama resmi negara setelah negara itu meraih kemerdekaan dari Inggris. Kontestasi terjadi antara dua partai politik, yaitu UMNO yang digawangi Mahathir Muhammad dan PAS yang dipelopori Anwar Ibrahim.
Selama masa jabatannya sebagai perdana menteri (1981-2003), Mahathir Muhammad menyatakan Malaysia sebagai negara berasaskan Islam. Menurut Imtiyaz Yusuf, era ini juga menyaksikan Islamisasi sektor pendidikan, ekonomi, dan sosial di tengah masyarakat Malaysia.
Sejak itu, setiap perdana menteri Malaysia telah menyatakan agenda Islam bagi negara. Penerus Mahathir, Abdullah Badawi (2003- 2009), menggulirkan kebijakan Islam Hadhari.
\"Malaysia dan Indonesia adalah kisah sukses dalam hal menciptakan demokrasi yang berfungsi dan mendorong pembangunan ekonomi.
Mereka menawarkan model yang layak untuk Muslim Semi Arab.\"Jika dicermati, terdapat beberapa faktor yang mendukung pembentukan \"Islam with a Smiling Face\" di kawasan Asia Tenggara ini.
Pertama, modal sejarah. Seperti dikatakan para sejarawan, proses penyebaran Islam di kawasan Asia Tenggara berlangsung lewat cara-cara damai.
Corak Islam yang berkembang di wilayah ini relatif mampu memahami nilai-nilai kebudayaan lokal. Gerakan pembaruan Islam yang berusaha menjernihkan ajaran Islam dari takhayul, bid\'ah, dan khurafat tidak lantas dilakukan dengan cara-cara yang mematikan budaya.
Kedua, proses pendidikan. Kaum santri tidak menutup diri dari pendidikan modern.
Bahkan, sejak awal kemerdekaan, pesantren- pesantren telah mulai mengadopsi model pendidikan modern. Banyak kalangan santri yang masuk ke perguruan tinggi dan mengambil jurusan ilmu-ilmu umum. Hal itu mendorong diaspora kaum santri ke berbagai bidang, termasuk politik dan birokrasi.
Tercatat oleh Yudi Latif dalam Inteligensia Muslim dan Kuasa: Genealogi Inteligensia Muslim Indonesia Abad ke-20, era 1980-an dan 1990-an merupakan masa `panen raya\' atau ledakan jumlah intelektual Muslim Indonesia dari berbagai gerakan.
Hal yang sama juga terjadi di negara tetangga, seperti Malaysia. Semakin banyak universitas Islam yang menawarkan jurusan- jurusan ilmu umum kepada mahasiswa dengan kualitas yang memadai. Ketiga, keberadaan ormas Islam yang moderat.
NU dan Muhammadiyah sebagai dua ormas terbesar di Indonesia sangat berpengaruh ter hadap pembentukan corak keberagamaan. Keberadaan ormas ini terbukti mampu mengawal proses demokrasi di negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia.
Model Islam global Komitmen demokrasi negara-negara Mus lim tengah diuji di tengah karut-marut permasalahan dunia saat ini. Hal itu dituliskan Anwar Ibrahim dalam pidatonya di Second World Forum for Muslim Democrats yang disampaikan Nurul Izzah, akhir November lalu, di Jakarta.
\"Revolusi mungkin dapat terjadi da lam semalam, tetapi transisi demokrasi membutuhkan upaya berkelanjutan, keinginan kolektif, dan tekad baja. Atau, perubahan itu dapat menyebabkan situasi lebih buruk dari yang digantikan,\" kata dia.
Timur Tengah yang selama ini menjadi kiblat dunia Islam sedang berada dalam instabilitas politik yang parah. Arab Spring telah berubah menjadi Arab Winter. Proses demokratisasi yang diharapkan di kawasan itu justru berakhir dengan konflik.
Kekacauan ini ditambah dengan keberadaan ISIS dan intervensi sejumlah negara asing yang akhirnya menghasilkan krisis pengungsi terbesar sejak Perang Dunia II. Pada perkembangan terakhir, konflik tidak hanya berdampak bagi kawasan Timteng, tetapi juga Benua Eropa. Dalam kondisi tersebut, banyak pengamat menilai Asia Tenggara, khususnya Indonesia, dapat menjadi model Islam global.
Nikolaos van Dam, mantan duta besar Belanda untuk Indonesia, dalam \"Islam and Democracy in Indonesia\", Round Table Con ference Indonesia Nederland Society, The Hague, Senate Building, pada 25 Juni 2014, mengatakan, \"Islam dan demokrasi atau secara simultan proses menjadi seorang Muslim dan demokrat, sepenuhnya dapat diterapkan di Indonesia.\"
Menurut van Dam, kegagalan dan keberhasilan demokrasi di negara-negara Muslim bergantung pada orientasi kelompok Islam mana yang memegang kendali. Ia menitikberatkan pada kekuatan ormas. \"Sejumlah kelompok Islam terang-terangan mempunyai orientasi demokrasi, seperti Muhammadiyah dan NU, yang mewakili satu bagian besar dari populasi Muslim Indonesia. Kendati, ada juga sejumlah gerakan Islam lain yang lebih kecil, seperti Jamaah Islamiyah dan Hizb at-Tahrir yang tidak berorientasi demokrasi,\" kata Van Dam.
Lebih lanjut, ia mengatakan, corak kedua organisasi ini unik dan jarang dijumpai di negara-negara Muslim lain. NU dan Muhammadiyah mampu memainkan peran sebagai kekuatan penyeimbang yang menjembatani antara umat Islam dan negara. Corak ini di ha rapkan dapat dikembangkan untuk menjadi model bagi dunia Islam internasional. Pandangan itu diamini oleh banyak peneliti Islam Indonesia dari luar negeri, seperti James B Hoesterey, Hisanori Kato, dan lain-lain.
(c32 ,ed: nashih nashrullah)
Indonesia dan Malaysia adalah kisah sukses negara Islam menciptakan demokrasi yang berfungsi dan mendorong pembangunan ekonomi.
Referensi sumber diulas dari links:-
...........................................................
http://www.republika.co.id/…/nyxzo81-asa-baru-dari-islam-as…
Keruntuhan Dinasti Abbasiyah membuka jalan ke arah, apa yang disebut Hodgson, sebagai pembentukan kebudayaan internasional dan tatanan politik internasional Islam. Islam tidak lagi berada di bawah satu kepemimpinan politik, tapi secara masif berpencar ke mana- mana mengembangkan watak kebudayaan masing-masing.
Di Asia Tenggara, pembentukan watak kebudayaan itu menghasilkan satu corak Islam yang khas. Islam di Asia Tenggara telah membuktikan kemampuan dalam merespons tantangan zaman. Label \"Islam with a Smiling Face\" digunakan oleh majalah-majalah internasional, seperti Times dan Newsweek, untuk mendeskripsikan Islam yang inklusif, progresif, dan modern di kawasan ini.Asia Tenggara menyimpan populasi Muslim sekitar 240 juta jiwa. Di Indonesia, Malaysia, dan Brunei, Muslim menjadi umat mayoritas. Malaysia dan Brunei menempatkan Islam sebagai agama resmi negara, sementara Indonesia menjadikan Islam sebagai salah satu dari beberapa agama yang diakui. Namun, di beberapa negara lain, seperti Thailand, Singapura, Myanmar, dan Filipina, Islam menjadi agama minoritas.
Selepas kemerdekaan, secara politis kondisi Muslim di Asia Tenggara berbeda-beda. Di Filipina, negara menghadapi gerakan pemberontakan yang didasarkan pada ideologi Islam. Muslim di Filipina Selatan atau suku Moro merupakan kelompok minoritas yang berjumlah besar dan terkonsentrasi.
Pada 1969, komunitas Muslim di Filipina Selatan mengonsolidasikan perjuangan kemerdekaan lewat Moro National Liberation Front (MNLF). Perlawanan acap kali masih berlangsung. Namun, di sisi lain, masyarakat Moro juga terus menunjukkan dinamika beragama dan bermasyarakat.Kondisi hampir sama terjadi di Thailand.
Ada dua komunitas Muslim di Thailand, yaitu Muslim Thai dan Pattani. Namun, situasinya jauh lebih baik dibanding Suku Moro di Filipina. Program pembaruan yang disponsori Pemerintah Thailand, terutama sejak 1960-an, memengaruhi berbagai segi kehidupan Muslim Pattani. Bertambahnya jumlah lulusan sekolah modern telah memungkinkan mereka masuk ke bidang ekonomi dan birokrasi.
Paling kondusif Indonesia dan Malaysia terbilang paling kondusif. Sebagai mayoritas, Islam menemukan ruang ekspresi luas di tengah masyarakat.Pokok persoalan mengenai konsep negara, apakah negara Islam atau nasionalis, tentu saja pernah menjadi bahan perdebatan para pendiri negara. Namun, seperti di Indonesia, `jalan tengah\' bisa diambil dan diterima oleh semua kalangan. Imtiyaz Yusuf dalam \"The Middle East and Muslim Southeast Asia: Implications of the Arab Spring\", dilansir dari Oxford Islamic Studies Online, mengatakan, \"Reformasi di Indonesia yang mengakhiri tiga dekade pemerintahan Soeharto dan perjuangan mantan wakil perdana menteri Malaysia Anwar Ibrahim telah sangat menginspirasi jutaan demokrat dan reformis Muslim di seluruh dunia.\"
Negara-negara Muslim di Asia Tenggara menghadapi tantangan yang luar biasa akibat dampak globalisasi di semua dimensi kehidupan.Tantangan ini datang pada dua tingkat, antara lain, kondisi pemikiran keagamaan dan model hubungan sosial.
Peristiwa dan gerakan Islam di Timur Tengah, seperti Revolusi Islam 1979 di Iran, Ikhwanul Muslimin di Mesir, dan Jamaat e-Islami Pakistan, menginspirasi sebuah kebangkitan Islam di Asia Tenggara pada 1970 hingga 1980- an.
Di Indonesia, fenomena-fenomena itu memunculkan generasi baru Muslim yang berbasis kampus dan kelas menengah perkotaan. \"Generasi Muslim baru telah lahir dari rahim sejarah, tanpa kehadiran sang ayah, tidak ditunggui oleh saudara-saudaranya,\" kata Kuntowijoyo.
Pada tahun-tahun ini, gagasan pembaruan Islam Nurcholis Madjid menjadi wacana yang dominan.Di Malaysia, Islam menjadi agama resmi negara setelah negara itu meraih kemerdekaan dari Inggris. Kontestasi terjadi antara dua partai politik, yaitu UMNO yang digawangi Mahathir Muhammad dan PAS yang dipelopori Anwar Ibrahim.
Selama masa jabatannya sebagai perdana menteri (1981-2003), Mahathir Muhammad menyatakan Malaysia sebagai negara berasaskan Islam. Menurut Imtiyaz Yusuf, era ini juga menyaksikan Islamisasi sektor pendidikan, ekonomi, dan sosial di tengah masyarakat Malaysia.
Sejak itu, setiap perdana menteri Malaysia telah menyatakan agenda Islam bagi negara. Penerus Mahathir, Abdullah Badawi (2003- 2009), menggulirkan kebijakan Islam Hadhari.
\"Malaysia dan Indonesia adalah kisah sukses dalam hal menciptakan demokrasi yang berfungsi dan mendorong pembangunan ekonomi.
Mereka menawarkan model yang layak untuk Muslim Semi Arab.\"Jika dicermati, terdapat beberapa faktor yang mendukung pembentukan \"Islam with a Smiling Face\" di kawasan Asia Tenggara ini.
Pertama, modal sejarah. Seperti dikatakan para sejarawan, proses penyebaran Islam di kawasan Asia Tenggara berlangsung lewat cara-cara damai.
Corak Islam yang berkembang di wilayah ini relatif mampu memahami nilai-nilai kebudayaan lokal. Gerakan pembaruan Islam yang berusaha menjernihkan ajaran Islam dari takhayul, bid\'ah, dan khurafat tidak lantas dilakukan dengan cara-cara yang mematikan budaya.
Kedua, proses pendidikan. Kaum santri tidak menutup diri dari pendidikan modern.
Bahkan, sejak awal kemerdekaan, pesantren- pesantren telah mulai mengadopsi model pendidikan modern. Banyak kalangan santri yang masuk ke perguruan tinggi dan mengambil jurusan ilmu-ilmu umum. Hal itu mendorong diaspora kaum santri ke berbagai bidang, termasuk politik dan birokrasi.
Tercatat oleh Yudi Latif dalam Inteligensia Muslim dan Kuasa: Genealogi Inteligensia Muslim Indonesia Abad ke-20, era 1980-an dan 1990-an merupakan masa `panen raya\' atau ledakan jumlah intelektual Muslim Indonesia dari berbagai gerakan.
Hal yang sama juga terjadi di negara tetangga, seperti Malaysia. Semakin banyak universitas Islam yang menawarkan jurusan- jurusan ilmu umum kepada mahasiswa dengan kualitas yang memadai. Ketiga, keberadaan ormas Islam yang moderat.
NU dan Muhammadiyah sebagai dua ormas terbesar di Indonesia sangat berpengaruh ter hadap pembentukan corak keberagamaan. Keberadaan ormas ini terbukti mampu mengawal proses demokrasi di negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia.
Model Islam global Komitmen demokrasi negara-negara Mus lim tengah diuji di tengah karut-marut permasalahan dunia saat ini. Hal itu dituliskan Anwar Ibrahim dalam pidatonya di Second World Forum for Muslim Democrats yang disampaikan Nurul Izzah, akhir November lalu, di Jakarta.
\"Revolusi mungkin dapat terjadi da lam semalam, tetapi transisi demokrasi membutuhkan upaya berkelanjutan, keinginan kolektif, dan tekad baja. Atau, perubahan itu dapat menyebabkan situasi lebih buruk dari yang digantikan,\" kata dia.
Timur Tengah yang selama ini menjadi kiblat dunia Islam sedang berada dalam instabilitas politik yang parah. Arab Spring telah berubah menjadi Arab Winter. Proses demokratisasi yang diharapkan di kawasan itu justru berakhir dengan konflik.
Kekacauan ini ditambah dengan keberadaan ISIS dan intervensi sejumlah negara asing yang akhirnya menghasilkan krisis pengungsi terbesar sejak Perang Dunia II. Pada perkembangan terakhir, konflik tidak hanya berdampak bagi kawasan Timteng, tetapi juga Benua Eropa. Dalam kondisi tersebut, banyak pengamat menilai Asia Tenggara, khususnya Indonesia, dapat menjadi model Islam global.
Nikolaos van Dam, mantan duta besar Belanda untuk Indonesia, dalam \"Islam and Democracy in Indonesia\", Round Table Con ference Indonesia Nederland Society, The Hague, Senate Building, pada 25 Juni 2014, mengatakan, \"Islam dan demokrasi atau secara simultan proses menjadi seorang Muslim dan demokrat, sepenuhnya dapat diterapkan di Indonesia.\"
Menurut van Dam, kegagalan dan keberhasilan demokrasi di negara-negara Muslim bergantung pada orientasi kelompok Islam mana yang memegang kendali. Ia menitikberatkan pada kekuatan ormas. \"Sejumlah kelompok Islam terang-terangan mempunyai orientasi demokrasi, seperti Muhammadiyah dan NU, yang mewakili satu bagian besar dari populasi Muslim Indonesia. Kendati, ada juga sejumlah gerakan Islam lain yang lebih kecil, seperti Jamaah Islamiyah dan Hizb at-Tahrir yang tidak berorientasi demokrasi,\" kata Van Dam.
Lebih lanjut, ia mengatakan, corak kedua organisasi ini unik dan jarang dijumpai di negara-negara Muslim lain. NU dan Muhammadiyah mampu memainkan peran sebagai kekuatan penyeimbang yang menjembatani antara umat Islam dan negara. Corak ini di ha rapkan dapat dikembangkan untuk menjadi model bagi dunia Islam internasional. Pandangan itu diamini oleh banyak peneliti Islam Indonesia dari luar negeri, seperti James B Hoesterey, Hisanori Kato, dan lain-lain.
(c32 ,ed: nashih nashrullah)
Indonesia dan Malaysia adalah kisah sukses negara Islam menciptakan demokrasi yang berfungsi dan mendorong pembangunan ekonomi.
Referensi sumber diulas dari links:-
...........................................................
http://www.republika.co.id/…/nyxzo81-asa-baru-dari-islam-as…
BENTUKLAH PASUKAN MILITER PADA SETIAP ZONA ISLAM
BalasHapusSAMBUTLAH UNDANGAN PASUKAN KOMANDO BENDERA HITAM
Negara Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu
Untuk para Rijalus Shaleh dimana saja kalian berada,
bukankah waktu subuh sudah dekat? keluarlah dan hunuslah senjata kalian.
Dengan memohon Ijin Mu Ya Allah Engkaulah Pemilik Asmaul Husna, Ya Dzulzalalil Matien kami memohon dengan namaMu yang Agung
Pemilik Tentara langit dan Bumi perkenankanlah kami menggunakan seluruh Anasir Alam untuk kami gunakan sebagai Tentara Islam untuk Menghancurkan seluruh Kekuatan kekufuran, kemusyrikan dan kemunafiqan yang sudah merajalela di muka bumi ini hingga Dien Islam saja yang berdaulat , tegak perkasa dan hanya engkau saja Ya Allah yang berhak disembah !
Firman Allah: at-Taubah 38, 39
Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu jika dikatakan orang kepadamu: “Berperanglah kamu pada jalan Allah”, lalu kamu berlambat-lambat (duduk) ditanah? Adakah kamu suka dengan kehidupan didunia ini daripada akhirat? Maka tak adalah kesukaan hidup di dunia, diperbandingkan dengan akhirat, melainkan sedikit
sekali. Jika kamu tiada mahu berperang, nescaya Allah menyiksamu dengan azab yang pedih dan Dia akan menukar kamu dengan kaum yang lain, sedang kamu tiada melarat kepada Allah sedikit pun. Allah Maha kuasa atas tiap-tiap sesuatu.
Berjihad itu adalah satu perintah Allah yang Maha Tinggi, sedangkan mengabaikan Jihad itu adalah satu pengingkaran dan kedurhakaan yang besar terhadap Allah!
Firman Allah: al-Anfal 39
Dan perangilah mereka sehingga tidak ada fitnah lagi, dan jadilah agama untuk Allah.
Peraturan dan undang-undang ciptaan manusia itu adalah kekufuran, dan setiap kekufuran itu disifatkan Allah sebagai penindasan, kezaliman, ancaman, kejahatan dan kerusakan kepada manusia di bumi.
Allah Memerintahkan Kami untuk menghancurkan dan memerangi Pemerintahan dan kedaulatan Sekular-Nasionalis-Demokratik-Kapitalis yang mengabdikan manusia kepada sesama manusia karena itu adalah FITNAH
Firman Allah: al-Hajj 39, 40
Telah diizinkan (berperang) kepada orang-orang yang diperangi, disebabkan mereka dizalimi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa untuk menolong mereka itu. Iaitu
orang-orang yang diusir dari negerinya, tanpa kebenaran, melainkan karena mengatakan: Tuhan kami ialah Allah
Firman Allah: an-Nisa 75
Mengapakah kamu tidak berperang di jalan Allah untuk (membantu) orang-orang tertindas. yang terdiri daripada lelaki, perempuan-perempuan dan kanak-kanak .
Dan penindasan itu lebih besar dosanya daripada pembunuhan(al-Baqarah 217)
Firman Allah: at-Taubah 36, 73
Perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagai mana mereka memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahawa Allah bersama orang-orang yang taqwa. Wahai Nabi! Berperanglah terhadap orang-orang kafir dan munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka.
Firman Allah: at-Taubah 29,
Perangilah orang-orang yang tidak beriman, mereka tiada mengharamkan apa yang diharamkan Allah dan Rasul-Nya dan tiada pula beragama dengan agama yang benar, (iaitu) diantara ahli-ahli kitab, kecuali jika mereka membayar jizyah dengan tangannya sendiri sedang mereka orang yang tunduk..
Bentuklah secara rahasia Pasukan Jihad Perang setiap Regu minimal dengan 3 Anggota maksimal 12 anggota per desa / kampung.
Siapkan Pimpinan intelijen Pasukan Komando Panji Hitam secara matang terencana, lakukan analisis lingkungan terpadu.
Apabila sudah terbentuk kemudian Daftarkan Regu Mujahid
ke Markas Besar Angkatan Perang Pasukan Komando Bendera Hitam
Negara Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu
Wahai para Ikwan Akhir Zaman, Khilafah Islam sedang membutuhkan
para Mujahid Tangguh untuk persiapan tempur menjelang Tegaknya Khilafah yang dijanjikan.
Mari Bertempur dan Berjihad dalam Naungan Pemerintah Khilafah Islam, berpalinglah dari Nasionalisme (kemusyrikan)
email : seleksidim@yandex.com
Dipublikasikan
Markas Besar Angkatan Perang
Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
BalasHapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut