Jakarta
– Gerakan Mahasiswa Indonesia Peduli Patani (GEMPITA) pada Rabu (04/01),
memperingati 13 tahun krisis Patani (Thailand Selatan). Secara menyeluruh, wilayah
Patani terdiri dari Provinsi Patani, Provinsi Yala, Provinsi Narathiwat,
Provinsi Setul dan Provinsi sebagian dari Songkla.
Krisis
Patani (Thailand Selatan) adalah konflik sengit yang terjadi di provinsi
Thailand Selatan. Konflik menjadi semakin kompleks dan semakin sengit setelah
peristiwa pada 1 Januari 2004, yaitu peristiwa perampasan senjata api di dalam
kamp tentara Thailand di kawasan Pileng Daerah Cha Airon Wilayah Narathiwat.
Hal itu kemudian diikuti dengan insiden-insiden berikut ini:
Pada
1 Januari 2004 – 2017, genap 13 tahun konflik di Provinsi Thailand Selatan.
Selama 13 tahun konflik terjadi di Provinsi Thailand Selatan. Pun demikian,
dunia internasional belum mengetahui apa yang terjadi sebenarnya terhadap
masyarakat Patani (Thailand Selatan).
Pada
28 April 2004 – 2017, genap 13 tahun peristiwa pembunuhan yang terjadi di dalam
sebuah masjid Krisik Daerah Merang Wilayah Patani. Peristiwa ini adalah
kenangan pahit yang tidak akan hilang di hati masyarakat Patani (Thailand
Selatan).
Pada
25 Oktober 2004 – 2017, genap 13 tahun peristiwa pembantaian demonstrasi damai
oleh masyarakat Patani (Thailand Selatan). Demonstrasi damai ini dibalas dengan
tindakan tidak berperikemanusiaan dan perikeadilan, serta melanggar Hak Asasi
Manusia (HAM) oleh pemerintah Thailand.
Genap
13 tahun konflik di Provinsi Thailand Selatan, khususnya peristiwa pembantaian
di Masjid Krisik dan Demontrasi Takbai mereka kehilangan saudara-saudara hanya
sekejap mata, dan ada juga yang mengalami cacat seumur hidup. Menurut
masyarakat setempat, pelaku pembunuhan tersebut tidak juga ditangkap oleh
pemerintah hingga saat ini.
“Kami
berharap kepada dunia internasional, khususnya Indonesia, Malaysia dan Brunai
Darussalam supaya peduli terhadap pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang
tidak Perikemanusiaan dan Perikeadilan terhadap saudara kita Muslim Patani
(Thailand Selatan),” ujar Aiman bin Ahmad selaku Koordinator aliansi GEMPITA.
Oleh : Aliansi GEMPITA
0 komentar:
Posting Komentar