Senin, 24 April 2017

13 Tahun Krisis Konflik di Patani, GEMPITA Ajak Masyarakat Indonesia Peduli Patani

Jakarta – Gerakan Mahasiswa Indonesia Peduli Patani (GEMPITA) pada Rabu (04/01), memperingati 13 tahun krisis Patani (Thailand Selatan). Secara menyeluruh, wilayah Patani terdiri dari Provinsi Patani, Provinsi Yala, Provinsi Narathiwat, Provinsi Setul dan Provinsi sebagian dari Songkla.
Krisis Patani (Thailand Selatan) adalah konflik sengit yang terjadi di provinsi Thailand Selatan. Konflik menjadi semakin kompleks dan semakin sengit setelah peristiwa pada 1 Januari 2004, yaitu peristiwa perampasan senjata api di dalam kamp tentara Thailand di kawasan Pileng Daerah Cha Airon Wilayah Narathiwat. Hal itu kemudian diikuti dengan insiden-insiden berikut ini:
Pada 1 Januari 2004 – 2017, genap 13 tahun konflik di Provinsi Thailand Selatan. Selama 13 tahun konflik terjadi di Provinsi Thailand Selatan. Pun demikian, dunia internasional belum mengetahui apa yang terjadi sebenarnya terhadap masyarakat Patani (Thailand Selatan).
Pada 28 April 2004 – 2017, genap 13 tahun peristiwa pembunuhan yang terjadi di dalam sebuah masjid Krisik Daerah Merang Wilayah Patani. Peristiwa ini adalah kenangan pahit yang tidak akan hilang di hati masyarakat Patani (Thailand Selatan).
Pada 25 Oktober 2004 – 2017, genap 13 tahun peristiwa pembantaian demonstrasi damai oleh masyarakat Patani (Thailand Selatan). Demonstrasi damai ini dibalas dengan tindakan tidak berperikemanusiaan dan perikeadilan, serta melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) oleh pemerintah Thailand.
Genap 13 tahun konflik di Provinsi Thailand Selatan, khususnya peristiwa pembantaian di Masjid Krisik dan Demontrasi Takbai mereka kehilangan saudara-saudara hanya sekejap mata, dan ada juga yang mengalami cacat seumur hidup. Menurut masyarakat setempat, pelaku pembunuhan tersebut tidak juga ditangkap oleh pemerintah hingga saat ini.
“Kami berharap kepada dunia internasional, khususnya Indonesia, Malaysia dan Brunai Darussalam supaya peduli terhadap pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang tidak Perikemanusiaan dan Perikeadilan terhadap saudara kita Muslim Patani (Thailand Selatan),” ujar Aiman bin Ahmad selaku Koordinator aliansi GEMPITA.

Oleh : Aliansi GEMPITA

0 komentar:

Posting Komentar